Jumat, 14 Agustus 2009

Administrasi Server dengan Linux Red Hat 9.0

Mengadministrasi server dalam jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian
dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.Mengadministrasi server dalam jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian
dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan local atau luas harus diatur dengan
baik oleh seorang admin, baik dari sisi akses data , pembagian kegunaan
atau pembagian pakai , kemanan dan kenyamanan data untuk di akses ,
dan masih banyak lagi yang harus di tata rapi oleh seorang administrator
jaringan. Pada Materi ini kita akan membahas tentang mengidentifikasikan
jenjang pengguna dan aplikasi pada jaringan. Sistem operasi yang akan
kita gunakan sebagai user adalah Linux Red hat 9.0 dan dari sisi client
menggunakan linux atau windows.
Seringkali masing-masing user menyimpan datanya tanpa memperhatikan
kapasitas harddisk komputer tersebut. Tentu saja hal in akan
menimbulkan masalah-masalah yang membuat pusing seorang
administrator
Untuk mengatasi agar masing-masing user tidak dapat menyimpan data
melebihi kapasitas yang diizinkan , maka seorang administrator perlu
menerapkan pemberian disk quota pada masing-masing user tersebut.
Akan tetapi mungkin saja ada beberapa user yang ingin diberikan disk
quota yang lebih besar atau bahkan mungkin diberikan disk quota yang
2
tidak terbatas. Karena itu dengan penerapan disk quota ini dapat diatur
pembagian quota masing-masing user sesuai dengan yang dikehendaki.
Kernel merupakan inti dari sistem operasi Linux. Program-program
lainnya seperti kompiler, editor, window manager dsb adalah paket
distribusi yang disertakan melengkapi sistem Linux. Kernel berisi program
yang dimuat saat boot dan berfungsi sebagai interface antara software
dan hardware. Kernel juga bertugas menangani permintaan membaca
atau menulis peralatan disk, melakukan tugas-tugas network, proses
input/output, manajemen memori, dsb. Kita harus mengkonfigurasikan
kernel dan mengkompilenya agar benar-benar efisien dan sesuai dengan
sistem Linux kita. Pada dasarnya linux adalah kernel. Program-program
lainnya seperti kompiler, editor, window manager dsb yang disertakan
adalah paket distribusi yang melengkapi kernel menjadi sebuah sistem
yang operasi yang lengkap.

Read More......

Kamis, 13 Agustus 2009

Installasi linux Debian GUI

Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya.Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya.
Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian etch.
Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.
Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik.
Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain. Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik.
Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx.
Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`.
Gambar 2.6 special boot parameters - overview
Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`.
Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`.
Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`.
Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`.
Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`.
Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt `boot:installgui`.
Pilih `English – English` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Pilih `United States` untuk opsi choose a country, territory or area.
Pilih `American English` untuk opsi select a keyboard layout.
Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting.
Tahap berikutnya adalah `load installer components from CD-ROM` yang juga dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Jika sistem tidak terkoneksi dalam jaringan DHCP maka konfigurasi network akan gagal sehingga harus dilakukan secara manual. Gambar 2.18 berikut menunjukkan bahwa proses konfigurasi jaringan secara otomatis gagal dilakukan oleh sistem.
Kemudian lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan memilih opsi `configure network manually`.
Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 10.182.0.68.
Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 10.182.0.66.
Kosongkan opsi `Name server addresses`kemudian klik continue untuk melangkah ke proses selanjutnya.
Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname.
Untuk `domain name`, penulis menggunakan `debianIndonesia.org`
Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual.
Kemudian sorot hardisk yang akan di partisi atau memilih partisi yang telah disiapkan untuk linux. Jenis partisi yang dibutuhkan oleh debian etch adalah partisi swap dan partisi ext/reiserfs. Sorot opsi `Pri/log 2,1 GB FREE Space` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Selanjutnya sistem akan meminta anda memasukkan ukuran partisi yang akan digunakan sebagai partisi `swap`. Penulis menggunakan 512 MB sebagai partisi swap.
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi swap karena hardisk penulis belum terisi dengan partisi lain. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Pada partition settings, klik ganda `use as` sampai seluruh opsi partisi muncul kemudian pilih jenis `swap area`.
Klik ganda opsi `done setting up the partition` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Tahap berikutnya adalah pembuatan partisi ext3. Klik ganda opsi `pri/log 1.6 GB FREE SPACE`
Pilih opsi `Create a new partition` untuk pembuatan partisi ext3 journaling kemudian klik continue.
Untuk penggunaan partisi ext3 journaling file system, penulis menggunakan ukuran partisi 1.6 GB
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi ext3 journaling sama halnya dengan partisi swap yang telah dijelaskan sebelumnya.
Klik ganda pada opsi `use as: Ext3 journaling file system` untuk pembuatan partisi ext3 journaling file system. Untuk opsi `bootable flag` diset `yes`. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Klik ganda opsi `finish partitioning and writes changes to disk` untuk proses pembuatan partisi swap dan ext3 journaling file system.
Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Yes` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux.
Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu
Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya.
Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya.
Untuk `use a network mirror`, pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi.
Jendela dialog berikutnya adalah `configuring popularity-contest`. Pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Jendela dialog berikutnya digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `iardlab`, kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `no` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server.
Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768.
Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan.
Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`.
Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.
Berikutnya tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan.

Read More......

Selasa, 11 Agustus 2009

Fiber Optik

Kabel Fiber Optik adalah kabel yang digunakan untuk koneksi jaringan jarak jauh. Kabel Fiber Optik ini menggunakan media Cahaya dalam mengirimkan data di dalam serat optik. Di dalam serat optik ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui, yaitu : Core, Cladding, Buffer, material yang kuat dan outer jacket.Kabel Fiber Optik adalah kabel yang digunakan untuk koneksi jaringan jarak jauh. Kabel Fiber Optik ini menggunakan media Cahaya dalam mengirimkan data di dalam serat optik. Di dalam serat optik ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui, yaitu : Core, Cladding, Buffer, material yang kuat dan outer jacket.
Core adalah bagian dari serat optik dimana cahaya melakukan perjalanan yaitu Core.
Jalur optik dinamakan mode. Jika Core berdiameter kecil maka dinamakan Single Mode yang dapat dilalui oleh satu mode sedangkan Core berdiameter cukup besar dinamakan Multi Mode yang dapat di lalui lebih dari satu mode. Pembiasan cahaya akan menyebabkan hilangnya sebagian energi dari cahaya tersebut.
Cladding adalah bagian yang mengelilingi core. Sinar cahaya akan dipantulkan kembali oleh cladding ke dalam core. Mengelilingi cladding adalah buffer yang biasanya terbuat dari plastik. Material ini membantu melindungi core dan cladding dari kerusakan.
Ada dua desain dasar kabel yaitu Kabel tightbuffered memiliki material buffer yang bersentuhan langsung dengan cladding Sedangkan pada loose tube, buffer tidak bersentuhan langsung tetapi memiliki rongga udara diantaranya. Bagian yang terakhir adalah outer jacket. Outer jacket mengelilingi kabel untuk melindungi serat dari lecet, kerusakan dan kontaminasi lainnya.
Multimode memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Ukuran core > single mode yaitu 50 atau 62,5 micron atau lebih besar.
b. Dispersi (penghamburan) yang lebih besar
c. Panjang maksimum 2 km (lebih pendek dari single mode).
d. Menggunakan LED sebagai sumber cahaya.
Single mode memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Ukuran core yang lebih kecil yaitu 5–8 micron.
b. Dispersi yang lebih kecil.
c. Cocok untuk penggunaan jarak jauh.
d. Menggunakan LASER sebagai sumber cahaya.
Kebanyakan data yang dikirimkan melalui LAN dalam bentuk sinyal elektronik. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat yang merubah sinyal elektrik ke dalam bentuk cahaya dan sebaliknya. Hal ini berarti dibutuhkan trasmitter dan receiver. Transmitter merubah sinyal elektronik kedalam bentuk gelombang cahaya.
Ada dua sumber cahaya yang digunakan yaitu:
1. LED (Light Emitting Diode) yang menghasilkan sinar infra merah dengan panjang gelombang 850 nm atau 1310 nm. Lensa digunakan untuk mengfokuskan sinar infra merah pada ujung penerima.
2. LASER (Light Amplification by Stimulated Emission Radiation) yang akan menghasilkan sinar tipis dengan panjang gelombang 1310 nm atau 1550 nm.

Read More......

Kamis, 23 April 2009

Jaringan LAN

Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan
Mungkin anda sudah bertanya di dalam hati, kok setiap pembahasan tentang jaringan komputer perlu
dibahas tentang topology computer network pada bagian awalnya? Tentu jawabnya bisa bermacammacam,
namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari
jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan
harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (baik home network, SOHO
network ataupun network kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network).
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya
berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu
Ring Topology


Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian
rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya
(walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Linear Bus Topology


Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel
Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara
benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan
dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node).


Star Topology


Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah,
mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang
harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih
beres tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah.
Dengan berbekal crimtool, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah
membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect)
maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.
Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi
merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yang menyebut tree topology,
dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.
Tree Topology


Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk
menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang
tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang
lain.

Read More......

Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan
Mungkin anda sudah bertanya di dalam hati, kok setiap pembahasan tentang jaringan komputer perlu
dibahas tentang topology computer network pada bagian awalnya? Tentu jawabnya bisa bermacammacam,
namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari
jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan
harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (baik home network, SOHO
network ataupun network kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network).
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering didengar pada umumnya
berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan komputer, yaitu
Ring Topology


Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian
rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya
(walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Linear Bus Topology


Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel
Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara
benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan
dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node).


Star Topology


Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah,
mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang
harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih
beres tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah.
Dengan berbekal crimtool, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah
membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss effect)
maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.
Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi
merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi di atas. Misalnya saja ada yang menyebut tree topology,
dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.
Tree Topology


Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk
menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang
tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang
lain.

Read More......

Selasa, 31 Maret 2009

Materi-Materi Produktif

Assalamu 'alaikum ...
selamat datang bagi para Bogger, maaf ya bila blognya kurang menarik ,soalnya baru belajar. Blog ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran produktif maka isinya berupa catatan-catatan yang pernah diberikan oleh Guru Produktif dan hal-hal apa saja yang di dapat sewaktu prakerin...

Read More......
 
Blogger Templates by Wishafriend.com